Kamis, 26 November 2009

MUMUN MUNAWAROH TIPS PERTAMA LANJUTAN HARI KE-3

Proses modernisasi dan globalisasi memberikan perubahan terhadap semua aspek kehidupan, terutama kebudayaan. Terbukti dengan banyaknya perubahan pada sistem teknologi, sistem kenegaraan, seni bangunan dan ilmu pengetahuan yang maju, canggih dan kompleks.
Perubahan tersebut tentunya akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Salah satu dampak positif yang ditimbulkan yaitu terciptanya teknologi yang canggih yang memberikan banyak kemudahan seperti yang sekarang kita rasakan manfaatnya, diantaranya seperti handphone, internet, email, facebook, dan sebagainya. Dengan alat-alat tersebut kita bisa dengan mudah melakukan komunikasi, mengakses data yang kita butuhkan dan masih banyak lagi manfaat yang bisa diambil dari kecanggihan teknologi tersebut.
Adapun dampak negatif dari perubahan yang terjadi yaitu banyak orang yang menyalahgunakan hadirnya teknologi canggih tersebut, terbukti dengan merebaknya “free love” dan “free sex” di tengah-tengah masyarakat, dan kini telah menjadi budaya yang sulit untuk dilepaskan (dihilangkan). Dan yang paling berbahaya adalah free love dan free sex dikalangan remaja yang mencemaskan para orang tua, juga pendidik, pejabat pemerintah, para ahli dan sebagainya. Padahal remaja adalah periode peralihan ke masa dewasa, dimana mereka seyogyanya mulai mempersiapkan diri untuk meraih masa depan yang baik.
Untuk mencegah terjadinya penyimpangan tersebut, para orang tua sudah seharusnya berusaha menjaga keharmonisan dan keutuhan keluarga sebaik-baiknya, karena dengan begitu akan lebih menjamin kesejahteraan jiwa remaja. Selain itu para orang tua bisa memberikan ajaran yang mengarahkan remaja ke hal-hal positif.
Di samping orang tua, pendidik pun mempunyai pengaruh besar dalam mencegah terjadinya perilaku penyimpangan tersebut yaitu sebagai rujukan dan tempat perlindungan jika anak didik mempunyai masalah. Biasanya wali kelas yang ditunjuk sekolah sebagai guru-guru yang akan membantu anak didik jika menghadapi dalam menghadapi kesulitannya, dan guru-guru BP yaitu guru yang terlatih untuk membantu anak didik yang mempunyai persoalan pribadi, persoalan keluarga dan sebagainya. Jika para guru itu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka anak-anak didik yang berada dalam usia remaja akan cenderung berkurang kemungkinannya pada perilaku yang menyimpang.
Selanjutnya, untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyimpangan, bisa dilakukan usaha untuk meningkatkan kemampuan remaja dalam bidang-bidang tertentu sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan adanya kemampuan khusus ini, maka remaja bisa mengembangkan kepercayaan dirinya karena ia menjadi terpandang, ia tidak perlu lagi kepada orang lain untuk mendapat perhatian dari lingkungannya.
Jadi, apapun dampak yang ditimbulkan dari perubahan tersebut baik remaja maupun siapa saja harus dapat menyaring (memfilter) kebudayaan yang masuk dalam lingkup kehidupan kita, agar kita terhindar dari dampak negatif perubahan masa kini yang dapat merugikan diri kita.

Rabu, 25 November 2009

MUMUN MUNAWAROH TIPS PERTAMA LANJUTAN HARI KE-2

Saya tidak suka dengan tantangan. Dari kecil saya tidak suka hal-hal yang menyeramkan. Permainan yang beresiko seperti loncat tinggi, naik sepeda, berenang dan sebagainya. Bukan permainan saja, ketika saya memasuki dunia pendidikan pun saya tidak suka dengan pelajaran yang menguras pikiran seperti matematika.
Setelah saya menyelesaikan sekolah tingkat pertama, saya harus memilih sekolah lanjutan tingkat atas. Waktu itu saya bingung harus melanjutkan kemana? Tapi waktu sudah semakin sempit yang mengharuskan saya untuk segera memilih, tapi saya terus bingung. Akhirnya orang tua saya memberikan solusi untuk masuk ke sekolah menengah kejuruan kelompok bisnis dan manajemen atau lebih dikenal dengan nama SMEA. Menurut mereka sekolah di SMK mempunyai kelebihan atau keunggulan dari sekolah menengah umum (SMU) karena di SMK banyak keahlian yang dipelajari dan setelah lulus nanti kita bisa menjadi seorang yang produktif (mempunyai keahlian) sehingga bisa langsung bekerja.
Tanpa berpikir panjang, saya langsung menerima usulan orang tua tadi. Alhamdulillah, saya diterima menjadi siswa di SMK Negeri di kota Sukabumi. Pada saat masuk ajaran baru, di SMK tersebut diadakan test minat untuk menentukan jurusan. Jurusan yang ada di SMK tersebut pada waktu itu ada 3 jurusan yakni program studi Akuntansi (keuangan), Manajemen Bisnis (perdagangan) dan Sekretaris (perkantoran). Karena merasa tidak suka dengan pelajaran hitung menghitung, saya memilih program studi sekretaris, otomatis ketika ada soal tentang pelajaran yang anda tidak sukai, spontan saya menjawab: akuntansi keuangan, akuntansi biaya, perpajakan, perbankan dan pelajaran-pelajaran yang berhubungan dengan itu. Tapi hasilnya, saya malah masuk program studi akuntansi yang notabene 80% pelajarannya adalah menghitung.
Dengan sedikit rasa kecewa, terpaksa saya masuk jurusan tersebut karena hasil test minat itu tidak bisa diganggu gugat. Mau tidak mau saya harus mengikuti semua pelajaran yang ada termasuk pelajaran komputer yang menggunakan banyak sistem yang membuat saya pusing. Semua pelajaran itu membuat saya malas karena takut tidak mampu mengikutinya. Ternyata setelah saya berusaha mengikutinya dengan baik, apa yang dikhawatirkan tidak terjadi dan semuanya berjalan dengan lancar.
Itulah kehidupan, dimana tidak semua hal sesuai dengan harapan. Apa yang saya takutkan semuanya malah dihadapkan pada kehidupan saya. Dulu saya tidak suka pelajaran komputer tapi pernah menjadi guru komputer, tidak suka dengan pelajaran akuntansi, sekarang menjadi guru akuntansi. Tidak pernah terpikirkan bahkan terbayangkan sedikit pun akan seperti itu.
Sungguh ironis hidup ini tapi mungkin semua itu sudah menjadi rencana Allah untuk menjadikan saya pribadi yang lebih baik sekaligus mengingatkan saya untuk tidak pernah lari menghadapi sesuatu yang menakutkan karena sesuatu yang menakutkan itu suatu saat akan mengejarmu dan dihadapkan pada kehidupanmu.

Selasa, 24 November 2009

MUMUN TIPS YANG PERTAMA HARI KE-1

Disiplin adalah kunci keberhasilan. Yang jadi persoalan adalah tidak mudah untuk menjadi pribadi yang disiplin, apalagi kalau disiplin itu ditanamkan dan dipupuk tidak sejak kita masih kanak-kanak. Hal ini dirasakan oleh saya pribadi. Dari kecil, sejak saya masuk ke sekolah dasar, saya suka terlambat datang ke sekolah dan itu berlanjut sampai saya duduk di sekolah lanjutan tingkat atas, bahkan sampai sekarang pun setelah masuk perguruan tinggi pun masih seperti itu.
Tetapi saya terus berusaha untuk melatih menjadi seorang pribadi yang disiplin dengan cara mengatur waktu seefektif mungkin dengan mengerjakan kegiatan sesuai dengan jadwal waktu yang telah direncanakan. Berhasil atau tidak, yang pasti saya akan terus berusaha, karena saya menyadari tanpa disiplin orang akan terus bermasalah. Dengan disiplin, masalah dalam kehidupan akan terselesaikan dengan baik.
Terlepas dari masalah disiplin pribadi, disiplin bangsa kita pun saat ini sedang mengalami krisis yakni ketidakdisiplinan hukum. Lihatlah, masyarakat kita sedang dibuat bingung dengan kasus Bibit-Candra. Masyarakat dibingungkan oleh keputusan hukum yang berubah-ubah dan tidak menjamin kepastian. Menyedihkan sekali kalau ketidakdisiplinan itu berlanjut hanya demi kepentingan-kepentingan sempit.

Minggu, 22 November 2009

Hasil analisa makalah Gerakan Pemurnian Wahabi

A. Dari segi isi

1. Kesesuaian isi: isi sesuai dengan topik yang dipilih.

2. Sistematika penulisan: sistematika penulisan berurutan yang meliputi pendahuluan, isi dan penutup.

- Pendahuluan menggunakan metode induktif yaitu diawali dengan pemaparan masalah yang bersifat umum ke khusus dan fungsinya sebagai pengantar ke masalah.

- Pembahasan, bagian ini membahas masalah yang muncul berdasarkan latar belakang sesuai denga topiknya yaitu tentang peranan Muhammad bin Abdul Wahab dalam Gerakan Pemurnian Wahabi.

- Penutup, bagian ini terdiri atas ulasan-ulasan pembahasan yang menjelaskan inti dari perbedaan pemikiran Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab. Dan komentar atas pembahasan yaitu dampak dari pemurnian Wahabiyah belum dapat dinikmati egalitarianismenya oleh masyarakat Islam di dunia muslim.

3. keterpaduan paragraf dan kalimat

1) Kesatuan: kalimat-kalimat dalam paragraf terfokus pada topik atau relevan dengan topik yaitu Gerakan Pemurnian Wahabi.

2) Koherensi: kalimat-kalimat dalam paragraf saling berkaitan.

3) Kelengkapan: berisi kalimat-kalimat penjelas untuk kalimat topik atau kalimat utama.

B. Dari segi tulisan

1. Penulisan ejaan dan tanda baca banyak kesalahan

1) Kesalahan penulisan ejaan seperti:

Diajar → diajarkan

Diperolehinya → diperolehnya

Memulakan → memulai

Bukanlah hanya → bukan hanya

2) Penggunaan tanda baca yang kurang tepat seperti:

Yang boleh dan harus disembah hanyalah Tuhan dan orang, yang menyembah selain dari Tuhan telah menjadi musyrik. (halaman 8 bagian D)

Penggunaan tanda baca koma (,) tidak tepat karena menyalahi makna yang sebenarnya.

2. Penulisan kata sambung yang kurang tepat

1) Penulisan kata sambung yang kurang tepat

Contoh 1: setelah beberapa lama menetap di Mekkah dan Madinah, kemudian beliau berpindah ke Basrah.

Kata sambung kemudian kurang tepat digunakan karena sudah ada tanda baca koma (,), untuk mengefektifkan kalimat.

Contoh 2: yang teguh memberlakukan syari’at Islam dan melindungi pelaksanaan haji dan menjaga kota suci Islam.

Kata sambung dan yang pertama kurang tepat digunakan karena akan menjadikan kalimat tidak efektif, cukup menggunakan tanda baca koma (,).

2) Penulisan kata majemuk yang kurang tepat

Seperti: benang-merah → benang merah

Orangtua → orang tua

Kalimat majemuk unsur-unsurnya harus ditulis terpisah

3) Penulisan bentuk kata ulang yang kurang tepat

Seperti: dirusak-rusak → dirusak

C. Dari segi penuturan

Ketidakefektifan kalimat:

Kalimat tidak baku

Kalimat baku

Keterangan

1) Malahan penciptaan manusia didasarkan satu hikmah

2) Keadaan negeri Najd, Hijaz dan sekitarnya semasa awal pergerakan tauhid amatlah buruknya

1) bahkan penciptaan manusia didasarkan satu hikmah

2) Keadaan negeri Najd, Hijaz dan sekitarnya semasa awal pergerakan tauhid sangat buruk

Halaman 1

Halaman 4

Kalimat yang penggunaannya katanya tidak efesien

Kalimat yang penggunaan katanya efesien

Keterangan

1) Keseluruhan hidupnya diisi dengan kegiatan menulis

2) Kesemua inilah yang semakin mendorong Syeikh Muhammad untuk lebih mendalami pengkajiannya

1) Seluruh Hidupnya Diisi Dengan Kegiatan Menulis

2) Inilah Yang Semakin Mendorong Syeikh untuk lebih mendalami pengkajiannya

Halaman 2

Halaman 3

Kalimat bermakna ganda

Kalimat bermakna tunggal

Keterangan

1) berkat bimbingan kedua ibu-bapaknya

1) berkat bimbingan ibu-bapaknya

Halaman 2